Tuhan sengaja menduga kita
Di mana kesabaran manusia
Engkau isteri yang ku sanjungi
Lambang semangat cinta dunia
Pasti engkau terkenangkan
Peristiwa semalam
Saatku menggadaikan cinta
Pada onak dan duri asmara
Entah di mana akal fikiran
Hingga sesat di jalan yang terang
Ini suratan yang diberikan
Menguji kekuatan jiwa
Waktu engkau ku lupakan
Dalam kemarau panjang
Betapa hatimu rela
Demi melihatku bahagia
Kau menahan segala siksa
Di hati hanya berdoa
Mengharapkan aku kan pulang
Agar terang cahaya
Ku yang hanyut di arus dosa
Di laut ribut melanda
Dan berenang ke pelabuhan
Kasih sayang sebenar
Ingin ku damaikan hati
Ingin ku semaikan kasih
Mungkinkah ini terjadi
Cinta murni yang abadi
Tersiksa jiwa nan lara
Musnah dek cinta
Tak ingin menangis lagi
Cukup sudah ku rasai
Biarkan ku pergi saja
Membawa hati nan lara
Hmm hmm hmm...
Hmm hmm hmm...
No comments:
Post a Comment